Selasa, 02 Maret 2010

Kompetensi gembala Gereja KIBAID

Bagaimanakah sebenarnya kompetensi seorang gembala di lingkungan Gereja KIBAID ?

Apakah syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga seseorang bisa diangkat menjadi gembala ?

Seorang gembala sebaiknya menjadi suri teladan bagi jemaat (domba-dombanya). Dia harus meneladani Kristus dalam setiap tingkah lakunya. Dia harus menjadi terang bagi dunia yang gelap.

Akan tetapi apa jadinya jika gembala tersebut tidak memberikan teladan yang baik ? adakah sanksi yang bisa diberikan ? ataukah hal ini akan dibiarkan saja ?

contoh Kasus, saya temui di Jemaat Mebali (Tana Toraja). Terdapat seorang oknum gembala dengan inisial "YT", merangkap sebagai pedagang. Beliau mempunyai toko bahan bangunan "KB". Pedagang adalah perbuatan terpuji. Hal ini tidak menjadi masalah (walaupun sebenarnya, lebih baik jika gembala tidak terjun dalam dunia usaha, supaya fokus pada pelayanan). Yang menjadi persoalan adalah cara gembala tersebut menjalankan roda usahanya.

Beliau menjual barang bangunan kepada anggota masyarakat, dengan harga lebih tinggi dari pasaran. kemudian ketika orang tersebut telat bayar, beliau mengenakan bunga yang mencekik leher. pada akhirnya jika orang tersebut tidak mampu membayar, dia akan menyita mobil/rumah/barang berharga dari korban. Dari desas desus yang ada, Hamba Tuhan ini juga meminjamkan uang dengan bunga mencekik leher (rentenir/lintah darat)

teman saya banyak dari kalangan muslim, tapi mereka sangat takut untuk makan riba atau keringat orang lain. sebagian besar menjalankan bisnis dengan cara yang benar (memenuhi standar etika bisnis yang sangat tinggi)

Bagaimana mungkin seorang Hamba Tuhan melakukan hal seperti ini ? lebih keji dari jemaat biasa bahkan lebih keji dari penganut kepercayaan lain.

=====

1 Tim 1
1:1Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita,

1:2dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,

1:3dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita.

1:4Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.

1:5Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,

1:6yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.

1:7Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,

1:8melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

1:9dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

1:10Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.

1:11Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.

1:12Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: “Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas.”

1:13Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,

1:14dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.

1:15Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

1:16Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.


Semoga hal ini menjadi renungan bagi kita bersama. Proses seleksi seorang gembala (pendeta) Gereja KIBAID harus lebih selektif lagi. Oknum Hamba Tuhan seperti ini harus diberi sanksi atau minimal teguran kersa, karena kalau hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus, kita selaku umat kristen akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

saya yakin dan percaya KIBAID dibangun di atas dasar yang benar. Dibentuk dengan tujuan untuk memuliakan Kristus. Semoga Bapak/Ibu Majelis Sinode Gereja KIBAI dapat menyikapi hal ini dengan arif dan bijaksana.

Shalom